Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Dokter Data 2025, Himpunan Mahasiswa Statistika (Himasta) Universitas Diponegoro sukses menyelenggarakan Dokter Data Seminar 2025 di Gedung Acintya Prasada, Fakultas Sains dan Matematika (FSM) Universitas Diponegoro.
Tahun ini, seminar mengangkat tema “The Data Awakens: Youth-Powered Innovation for a Sustainable Tomorrow”, yang menyoroti peran generasi muda dalam mendorong inovasi berkelanjutan melalui pemanfaatan data. Tema ini mencerminkan semangat kebangkitan data (data awakening) sebagai sumber daya strategis yang mampu menggerakkan perubahan menuju masa depan yang efisien dan berkelanjutan.
Frasa “The Data Awakens” menggambarkan bagaimana data tidak lagi sekadar angka, melainkan telah “terbangun” menjadi kekuatan utama dalam pengambilan keputusan dan inovasi lintas sektor. Sementara itu, “Youth-Powered Innovation” menegaskan bahwa energi dan kreativitas generasi muda menjadi faktor kunci dalam mengubah data menjadi solusi nyata untuk menjawab tantangan global — mulai dari transformasi digital, perubahan iklim, hingga pemerataan akses pendidikan.
Seminar ini menghadirkan Mr. John Lorenzo A. Yambot, Assistant Professor dari Institute of Statistics, University of the Philippines Los Baños (UPLB), sebagai pembicara utama, serta dipandu oleh Rahmila Dapa, S.Si., M.Sc., dosen Departemen Statistika FSM Undip, sebagai moderator. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa, dosen, dan para finalis dari seluruh cabang lomba Dokter Data 2025.
Mr. John Lorenzo A. Yambot (kanan) bersama moderator Rahmila Dapa, S.Si., M.Sc. (kiri) dalam sesi Dokter Data Seminar 2025, Gedung Acintya Prasada FSM UNDIP.
Dalam pemaparannya, Mr. Yambot menjelaskan pentingnya pemanfaatan data untuk pengambilan keputusan yang lebih baik, peningkatan kualitas pendidikan, dan inovasi teknologi berkelanjutan. Ia menekankan bagaimana data dapat digunakan untuk menciptakan pembelajaran yang dipersonalisasi, mendukung kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy), serta memperkuat efisiensi sistem pendidikan dan pemerintahan.
Selain itu, beliau juga menyoroti peluang dan tantangan perkembangan Artificial Intelligence (AI) dalam dunia pendidikan dan riset. Menurutnya, AI dapat menjadi katalis kemajuan apabila dikembangkan dengan etika dan integritas yang tinggi dalam pengelolaan data.
Kegiatan ini menjadi bagian penting dari implementasi Program World Class University (WCU) Universitas Diponegoro, yang bertujuan memperkuat jejaring akademik internasional serta mendorong interaksi antara mahasiswa dan akademisi dari berbagai negara. Kehadiran narasumber internasional menjadi bukti nyata langkah Departemen Statistika FSM Undip dalam mewujudkan visi globalisasi pendidikan dan penelitian.
